Wednesday, March 13, 2013

akuntansi multiparadigma dan tujuan hidup



Konsep ilmu sosial yang dipahami dalam empat rangkaian asumsi yang berhubungan dengan ontology, epistemology, sifat manusia, dan metodologi, merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan berbagai aspek di sekitar kehidupan manusia ketika diimplementasikan dengan baik. Ilmu sosial melibatkan aspek-aspek seperti lingkungan sekitar dalam penerapannya, masyarakat dalam pengkomunikasiannya, masing-masing individu dari kita sendiri dalam pemahaman dan kesadarannya, serta Tuhan sebagai dasar dari kepercayaan yang kita anut. 

Realita yang terjadi dalam hidup bermasyarakat merupakan hal yang tidak dapat kita hindari sebagai makhluk sosial, dimana saling membutuhkan satu sama lain, ada yang untuk kepentingan pribadi, dan ada yang untuk kepentingan bersama. Realita memang keras, ada yang dapat kita terima dengan berbagai alasan logis maupun demi kenyamananan, dan ada juga yang tidak dapat kita terima dengan logis dan pikiran terbuka. Hal-hal tersebut lahir dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda-beda yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Ada yang melihat secara positif, dan ada juga yang melihat secara negatif. Berdasarkan hal tersebut, tentunya terdapat berbagai cara pandang yang berebda pula ketika manusia mulai menelaah esensi dari masing-masing realita yang terjadi di kehidupan bermasyarakat ini. Pemahaman tentang cara masing-masing individu menciptakan, memodifikasi, dan menafsirkan realita di dunia dimana ia menjalani kehidupan. Adanya kesubyektifitasan masing-masing individu merupakan salah satu faktor dimana berbagai rangkaian asumsi dalam sebuah ilmu penelitian menuai banyak perdebatan tersendiri. Seperti perdebatan ontologis, epistemologis, sifat manusia, dan metodologis. Namun hal-hal tersebut tentunya memiliki keterkaitan yang kuat antara satu dengan yang lain sebagai cara untuk menganalisis teori sosial.



Lalu bagaimana hubungan dari ilmu sosial dan fenomena yang terjadi di masyarakat dengan pemahaman yang kita miliki sebagai manusia yang memiliki banyak aspek dalam kehidupan antara lain Tuhan, pribadi, sosial masyarakat, dan lingkungan? Hal yang seperti inilah yang justru menjadi dasar dari segala dasar. Dalam melakukan penelitian maupun menelaah esensi kehidupan sosial bermasyarakat, diperlukan dasar yang kuat dari dalam diri kita untuk kemudian dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dasar kuat apakah yang dimaksud? Hal pertama yang paling mendasar adalah hubungan dari semua itu dengan Tuhan. Segala macam realita yang terjadi tentu tak lepas dari Tuhan dan kepercayaan yang kita anut. Dalam melakukan penciptaan, modifikasi, dan penafsiran akan realita, kita sebagai manusia yang berakal tentu dituntut untuk menganalisis hal0hal tersebut secara logis dan berdasarkan pada teori-teori yang telah ditetapkan maupun yang akan kita temukan. Namun sebagai manusia yang beriman, kita juga tidak boleh melupakan nilai-nilai yang sudah menjadi kepercayaan sejak kita dilahirkan di dunia. 

Menurut saya tidak boleh ada pemisahan antara segi logika dan religi. Karena jika itu dipisahkan maka sesuatu yang di luar batas pun dapat terjadi. Misal, manusia terlalu mengejar logika sampai batasnya sehingga ia melupakan nilai yang terkandung dalam ajaran agamanya, maka bisa jadi ia tidak akan lagi percaya pada Tuhannya. Jika semua orang seperti itu lalu untuk apa lagi ada agama dalam suatu kehidupan? Formalitas belaka? Maka dari itu logika tidak segalanya menjadi tuan dalam konsep pemikiran kita sebagai manusia. Relita tentu sangat tidak dapat dipisahkan dengan takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Manusia memiliki batas untuk berpikir, jika ia telah menemukan batas itu maka janganlah memaksakan untuk mematahkan takdir yang di luar batas pemikirannya. Kembali pada awal pembicaraan, dengan alasan tersebut maka dibutuhkan dasar yang kuat dari dalam diri manusia ketika ia terjun ke dalam dunia sosial.

Begitu juga dengan aspek individu secara pribadi. Tentunya masing-masing individu memiliki prinsip-prinsip teguh yang dianut dalam kehidupannya. Hal ini juga dapat menjadi dasar ketika ia menjalankan serangkaian aktivitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ada individu yang sangat mempertahankan prinsip dan harga dirinya, namun juga ada individu yang mudah terpengaruh dalam mempertahankan prinsipnya. Semua itu dapat diasumsikan sebagai peluang dan resiko yang akan diambil oleh masing-masing individu sebagai makhluk sosial dalm menghadapi realita ilmu sosial yang terjadi di sekitarnya. Kehidupan sosial bermasyarakat dan lingkunganpun tak dapat dipisahkan ketika kita berbicara tentang ilmu sosial. Ketika kita memiliki modal yang kuat dari dalam diri kita, tentunya kita mampu untuk terjun ke dunia sosial di sekitar. Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, tentu ada resiko-resiko yang harus dihadapi. Nilai-nilai yang diterapkan dalam masyarakat dan lingkungan sekitar tidak dapat kita pisahkan dengan prinsip dan kepercayaan yang kita anut karena hal-hal tersebut adalah saling berkaitan dan tentunya sangat membantu kita dalam mensinkronisasi semua aspek yang harusnya menjadi satu tujuan yang telah kita tetapkan.

Wednesday, November 14, 2012

Little Africa in Indonesia!

hi kupu!

liburan musim panas alias Juli kemarin, saya sempet little escape ke Little Africa di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur. tempat ini sudah menjadi incaran saya dari jauh hari dengan sahabat twinski saya bernama Nindi. segala persiapan telah tertata rapi, namun H-beberapa jam ada urgent-changed yang sempet bikin kami pesimis dan alhasil jam nya pun molor tidak sesuai perkiraan.

rencana awalnya, kami berangkat pagi sekali dan sampai disana sekitar sore hari lalu kemudian bersiap untuk Safari Night di  Little Africa tersebut. kami ingin berburu banteng! namun sungguh meleset diluar dugaan. saya dan Nindi bersama 2 teman lelaki, Mas Hendro dan Mas Aling, sebagai supir pribadi, baru berangkat pada siang hari, menggunakan kendaraan pribadi. guess what?
setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 8 jam, kami sampai disana pada malam hari dan tidak diperbolehkan masuk pintu gerbang lantaran sudah memasuki jam-berbahaya. mengapa?
1. dari pintu gerbang menuju Little Africa tidak ada penerangan sama sekali, jaraknya 12 km.
2. sepanjang 12 km, kanan kiri jalan adalah hutan liar dengan binatang-binatangnya.
3. sepanjang 12 km, tidak ada orang sama sekali.
4. sepanjang 12 km hingga Little Africa itu sendiri tidak terdapat sinyal sama sekali.
5. sang guide pun tidak berani memasuki kawasan tersebut pada malam hari, kecuali kalau memang pada awalnya sudah ada di dalam Little Africa.

alhasil, kami bermalam di rumah penduduk sekitar yang kamar-kamarnya disewakan. satu kamar seharga Rp 100.000,- per malam. kami segera beristirahat dan tidak sabar menunggu pagi datang. apalagi sang ibu pemilik rumah memamerkan sejumlah foto hasil jepretan di dalam kawasan 
Little Africa yang wow banget.

esok harinya kami berempat berangkat menuju kawasan Little Africa.
oh ya, kami hanya cukup membayar sekitar Rp 6.000,- saja loh :)
dan ya, memang benar, sepanjang 12 km kanan kiri adalah hutan liar. jalanan ini bernama Batangan. sepi sekali. hanya suara kicauan burung di pagi hari dan pemandangan yang sejuk di dalam hutan. 
jalanannya pun tidak rata dan hanya cukup 1 mobil.
kami mendapati berbagai macam binatang seperti berbagai macam burung, ayam alas, rusa, dan merak! yak! kamera siap membidik dari dalam mobil!

burung merak di sepanjang Batangan, perjalanan menuju Little Africa. sangat indah bukan :')

dan akhirnya kita sampai di kawasan Little Africa!! kawasan ini terdiri dari padang savana, hutan, dan laut. padang savana ini bernama Bekol. dan saya sangat amazed ketika turun dari mobil dan melihat sekawanan merak terbang! seumur-umur baru pertama kalinya saya melihat merak terbang! Subhanallah!

sekawanan merak yang langsung terbang ketika mendapati kami datang di dekatnya. jepretannya juga tergesa jadinya :')

lalu kami berempat berjalan-jalan di sekitar padang savana Bekol ini. sungguh sunyi senyap tidak ada orang. hanya terlihat satu dua penjaga di pos jaga. di sekitar Bekol, terdapat pos jaga, kantor seksi, shelter, 3 wisma besar dengan beberapa kamar di dalamnya, dan menara pandang.
menara pandang ini digunakan untuk memantau aktivitas binatang-binatang di Bekol area terutama pada malam hari ketika Safari Night. dan binatang yang paling diburu untuk dilihat di Bekol ini adalah banteng. yang katanya, cuma terlihat di malam hari karena siangnya mereka berkubang. dan mirisnya, jumlah banteng di Bekol sudah semakin punah.
untungnya ada Taman Nasional semacam  Little Africa untuk melindungi mereka dari kepunahan.

saya dan Nindi di sekitar Pos Jaga dan di depan Wisma.


tengkorak Banteng ini usianya sudah berpuluhan tahun :')



kami berempat begitu menikmati padang savana Bekol ini. meskipun cuaca sangat panas namun kami tidak menyia-nyiakan waktu ini. jauh-jauh dari Malang alhamdulillah kesampean juga. saya dan Nindi begitu excited dan amazed dengan indahnya ciptaan Allah tersebut. begitu bebas, sangat luas, dan merasa sangat kecil di hadapan Allah.
saya pernah membaca buku dimana sahabat Ali bin Abi Thalib berkata "jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah" dan sungguh begitu terasa bagaimana kita harus mengagumi ciptaan Allah.

Padang Savana Bekol
Padang Savana Bekol


kawanan rusa sedang mencari makan di hutan dekat savana Bekol! :))

kiri atas : bebatuan di Bekol menuju Bama. kanan atas: saya dan Nindi. kiri bawah: saya nemu tulang! kanan bawah: tanaman di hutan Bekol kebanyakan adalah Palem.
puas bermain-main di Bekol, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Bama. letaknya 3 km dari Bekol. kami tetap menggunakan mobil pribadi sambil sesekali turun atau memotret dari dalam mobil jika ada view yang sangat bagus. lagi-lagi kanan kiri jalan adalah hutan yang masih banyak binatang di dalamnya. tidak bisa membayangkan bagaimana jika malam hari.
selama perjalanan menuju Pantai Bama kami bertemu dengan berbagai macam rusa dalam jumlah banyak. dan ada beberapa binatang yang kami tidak tau namanya hehe.

apakah ini rusa tua? saya tidak tau namanya hihihi. bagus.. liar dan garang. tapi sedih, dia sendirian.

setelah menempuh perjalanan sejauh 3 km, sampailah kita di Pantai Bama!! daaan..jackpooottt!! tidak ada orang sama sekali di pantai ini. gila. sepi. serasa private-beach. kadang kepikiran hal yang serem-serem juga jadinya. tapi saya, Nindi, Mas Aling, dan Mas Hendro santai saja. enjoy this beach!
meskipun udara sangat menyengat di siang hari, namun semua itu terbayar dengan keindahan Pantai Bama. pantainya cukup simpel, tidak terlihat karang. hanya terdiri dari dari Mangrove, pesisir pantai, pohon-pohon teduh, dan laut yang membentang.

pemandangan Pantai Bama

kami berpisah, saya dengan Nindi berjalan menysuri pantai dan Mas Aling dengan Mas Hendro memilih untuk mencoba menaiki perahu kecil yang tertaut tali pantai. kami menghabiskan waktu masing-masing. dan seperti biasa, saya dengan Nindi ber-girls-time ria! dan beberapa saat setelah itu kami berkumpul kembali bersama-sama bermain di hutan Mangrove! :)

hutan Mangrove di Pantai Bama

setelah cukup berlama-lama di Pantai Bama, kami memutuskan untuk pulang. kembali melewati perjalanan seperti berangkat tadi. kembali lagi bertemu dengan hutan dan padang savana. meninggalkan Bama, melewati Bekol, dan menuju Batangan, total 15 km. dan langsung bertolak kembali menuju Malang dan menghabiskan waktu sekitar 6 jam. lebih cepat bukan :)



ternyata kami belum puas. ketika melewati Bekol, pemandangan ke arah balik lebih bagus karena terlihat gunung yang gagah menjulang. alhasil kita berhenti di tengah padang savana dan mengabadikan beberapa pemandangan, menikmatinya di bawah terik matahari, hingga kami yakin untuk meninggalkan Little Africa ini. sungguh indah. tidak usah berjauh-jauh ke Afrika, kami dapat menikmati pemandangan dan suasana seperti di Afrika dengan sangat dekat. di negara kami sendiri, Indonesia. di provinsi kami sendiri, Jawa Timur. bangga bukan.. Indonesia kaya akan keindahan alam ciptaan Allah :)

bertemu kawanan kupu-kupu cantik di hutan perjalanan kami pulang :)))))

Sunday, November 11, 2012

5 pilars of life for Molin

SMILE

STAY POSITIVE 

DEVELOP YOURSELF

SAY SORRY AND SAY THANKS

 KEEP CONTRIBUTE TO OTHER PEOPLE